Saturday, 19 January 2013

IHSG Diprediksi Tembus 4.850 di Akhir 2013

Jakarta - Manager Head of Equity Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Adrianus Bias menetapkan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2013 di level 4.850.

“Pertumbuhan EPS di 2013 kami proyeksikan mencapai 10,6% YoY, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir seiring kami mengekspektasikan perlambatan pertumbuhan EPS di beberapa sektor seperti pertambangan, CPO, dan otomotif,” kata Bias saat ditemui wartawan, di Gedung BEI, Jakarta, Sabtu (19/1/13).

Sementara itu, pihaknya juga melihat potensi capital inflow ke pasar modal Indonesia masih akan kuat di 2013 seiring Indonesia menawarkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabil dibandingkan negara-negara lainnya yang ditopang oleh kekuatan ekonomi domestik, tingginya arus FDI yang masuk dan profil fiskal yang jauh lebih sehat.

“Potensi capital inflow ke emerging market akan tetap kuat selama suku bunga di negara-negara maju masih belum naik,” kata dia.

Untuk 2013, Bias merekomendasikan overweight pada beberapa sektor dengan eksposur domestik tinggi dan profil yang relatif defensif seperti banking, consumer (rokok), property, cement, utilities, dan konstruksi.

Sementara itu, dia merekomendasikan Neutral untuk beberapa sektor yang berorientasi ekspor seperti sektor mining, CPO, dan alat berat/mining contracting seiring eksposur yang tinggi pada risiko perekonomian global.

Beberapa saham yang menjadi pilihan : Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), Gudang Garam (GGRM), Bumi Serpong Damai (BSDE), Semen Indonesia (SMGR), Jasa Marga (JSMR), dan Wijaya Karya (WIKA).

Selama 2012, kata Bias, bursa Indonesia sendiri membukukan return 15,2% per 14 Desember 2012, relatif in-line dengan return mayoritas bursa dunia seperti MSCI World, Amerika dan Eropa. Namun demikian, bursa Indonesia relatif underperform dibandingkan regional peers-nya seperti bursa Thailand, Philipina, Singapura, atau pun MSCI Asia Ex-Japan yang masing-masing membukukan return 37%, 34%, 23,3%, dan 21,9%.

Stock Split Semen Indonesia

Pada kesempatan yang sama, ia menilai, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split) di harga Rp 20 ribu akan memberikan sentimen positif dan menambah likuiditas terhadap saham perseroan. Rencananya, stock split tersebut diperkirakan dengan rasio satu berbanding lima (1:5).

“Saya melihat rencana ini sebagai panduan Semen Indonesia. Ini kebijakan manajemen, karena sudah memberi guidence di angka Rp 20 ribu. Saya kira akan positif dan menambah likuiditas dari perdagangan Semen Indonesia,” kata Bias.

Sementara itu, dia memprediksi harga saham SMGR sepanjang tahun ini akan berada di angka Rp 17.500 dengan pertimbangan berdasarkan hitungan fundamnetal. “Target harga saham SMGR tahun ini di angka Rp 17.500 berdasarkan hitungan fundamental, tapi bisa dibilang tidak bisa juga menjadi patokan,” kata dia.

Sebagai informasi, BUMN produsen semen tersebut hingga kuartal ketiga 2012 membukukan laba Rp 3,41 triliun, tumbuh 22,66% dibanding periode yang sama tahun 2011 yang sebesar Rp 2,78 triliun dengan perolehan pendapatan dari Rp 11,61 triliun menjadi Rp 13,66 triliun.

Hingga akhir September 2012, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 22,20 triliun, meningkat dibandingkan akhir Desember 2011 yang senilai Rp 19,66 triliun. Untuk komposisi saham perseroan hingga 30 September 2012 adalah, sebesar 51,01% dimiliki Pemerintah Republik Indonesia dan 48,99% dimiliki masyarakat.



Sumber: http://de.tk/l1pQQ

No comments:

Post a Comment